21 Apr. 2013

1
Antara 1000 dan 100.000



Antara 100 dan 100.000

Dari sudut sebuah desa yang terpencil terdapati seorang nenek tua dengan dua orang anak. Ia bekerja sebagai pencari kayu bakar dihutan, karena keterbatasan kemampuan ia harus menjalani semu itu, ia menyadari keadaan dan kemampuan yag usia ny sudah tak muda lagi dan mungkin seperti dahulu yang cantik nan elok parasnya begitu manis senyumnya. Namun, semangat juang nenek ini mengalahkan usia tuanya yang tak menyerah walaupun hanya sebagi pencari kayu bakar. Ia mampu bertahan dengan dua buah hatinya yang taat akan agamanya.
Suatu ketika nenek pergi mencari kayu bakar untuk mencukupi kebutuhannya, hasilnya dijual ketoko atau kepada tetangga yang membutuhkan jasanya, ditengah perjalanannya nenek terhenti langkahnya oleh seorang Ustad yang dengan lembut bertutur kata dan membaca arti Al-qur’an

‘Audzubillahiminassyaithonirrojim Bismillahirahmanirrahim’,,

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”

Serontak hati sang nenek terhayut dalam hempasan kalam Illahi, kemudian nenek melanjutkan perjalanan ke hutan yang ingin ditujunya untuk mencari kayu bakar,, setelah kayu terkumpul nenek bergegas kembali pulang menjual kayu tersebut, memang tak mahal harga kayu itu hanya Rp.6000-Rp10000 per gendong tentu hasil itu tak cukup bagi si kaya, namun tidak dengan nenek ini dengan hasil yag sedikit namun tetap bersyukur tak mengeluh atas jerih payahnya yang dilakukan. Setelah menjual kayu ketoko nenek berjalan pulang, tiba-tiba datang seorang pengemis yang mengiba belas kasih dari orang lain, dengan suara lirih dan tapak kaki yang layu si pengemis bergumam pada si nenek,,nek tolong saya, tolong kasihani saya, saya sehari gak makan, tolong berikan sedikit makanan untuk saya nek. Si nenek terketuk hati kemudian memberikan Rp 1000 pada si pengemis, dengan menengadahkan tangan si pengemis menerima serasa mengucap terimakasih dan berdoa untuk nenek.,nenek berpamitan melanjutkan perjalanan pulangnya.
Si pengemis melanjutkan perjalanannya, tertujulah pada sebuah toko yang menyediakan makanan dan lain-lain, didepan pintu sebuah toko pengemis dengan nada iba meminta belas kasih dari pemilki toko,,namun apa yang terjadi si pemilik toko keluar denga muka garang sambil melemparkan uang Rp.100.000 kata-katanya pun kasar sambil mengusir. Sipengemis pergi dengan membawa Rp.100.000 yang dilempar tadi dihati pengemis bergumam dan berdo’a semoga Allah SWT mebalik keadaanmu yang sekarang ini menjadi yang lebih buruk lagi..
Satu bulan kemudian sipemilik toko bangkrut karena seluruh isi toko terbakar tanpa terkecuali, doa’a seorang pengemis terkabulkan,,, sinenek yang bekerja sebagai pencari kayu bakar kini menjadi seorang wanita yang kaya raya dengan dua buah hati menjadi manager yang taat pada ibu , agama tak lupa selalu mensedekahkan hasil kerjanya.
Ini hanyalah secuil kisah yang luput dari pandangan kita,, semoga kita menjadi orang yang senang bersedekah walaupun 1000 ( seribu rupiah ) dengan ikhlas,, syukur bisa 100.000 (seratus ribu rupiah) pun juga ikhlas, 

Dan percuma saja  jika memberi 100.000 ( seratus ribu rupiah) dengan tidak ikhlas semua itu tidak ada artinya, lebih baik memberi dengan 1000 ( seribu rupiah) dengan ikhlas dan memberikan manfaat pada orang yang di beri itu..

1 opmerking:

  1. yang ini juga bangus untuk dibuat dalam sebuah cerita pendek.

    AntwoordVee uit

Text Widget

Pages

Blogger templates

Pages